FAKTA MEDAN – Sebuah pesawat yang membawa Wakil Presiden Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya dilaporkan hilang di kawasan hutan di pegunungan bagian utara Malawi pada hari Senin 10 Juni 2024.
Pesawat yang membawa Chilima, mantan ibu negara Shanil Dzimbiri dan delapan orang lainnya itu bertolak dari ibu kota Lilongwe pada pukul 9:17 pagi waktu setempat dan diharapkan mendarat 25 menit kemudian di bandara internasional Mzuzu, sekitar 370 km ke arah utara.
Baca Juga: Oknum Anggota Polwan dan Suami Ditetapkan Polisi Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri
Presiden Lazarus Chakwera dalam pidato yang disiarkan langsung kanal televisi pemerintah MBC pada hari Senin malam bahwa petugas air traffic control (ATC) di Mzuzu meminta pilot untuk tidak mendarat disebabkan cuaca buruk dan tingkat visibilitas yang rendah.
Malangnya, tidak lama kemudian ATC kehilangan kontak dengan pesawat tersebut, yang menghilang dari radar.
Chakwera mengatakan Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Israel telah menawarkan bantuan operasi pencarian dan telah menyediakan “teknologi khusus” yang diharapkan dapat membantu menemukan pesawat tersebut lebih cepat.
Presiden Malawi itu juga mengatakan pencarian akan terus dilakukan sepanjang malam dan pihak berwenang telah memanfaatkan menara-menara telekomunikasi untuk melacak posisi terakhir pesawat tersebut hingga radius 10 km dari salah satu perkebunan di sekitar Mzuzu, yang sebagian besar areanya terletak di kawasan pegunungan Viphya.
“Saya telah memberikan perintah tegas bahwa operasi harus dilanjutkan sampai pesawat ditemukan,” kata Chakwera.
Akibat insiden itu Presiden Malawi membatalkan rencana kunjungan ke Kepulauan Bahama.
Pesawat yang ditumpangi Chilima, 51, menghilang ketika dalam perjalanan ke Mzuzu untuk menghadiri pemakaman Ralph Kasambara, bekas menteri kehakiman dan kepala kejaksaan agung, di desa Chijere di bagian utara Mzuzu.
Beberapa hari terakhir Malawai mengalami hujan deras, terutama di bagian utara.
Baca Juga:Polisi Buru Dua Orang yang Diduga Terlibat Kasus Wanita Cabuli Anaknya
Chilima menjabat wakil presiden sejak 2014. Dia sebelumnya pernah memimpin perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler Airtel Malawi, dan pernah bekerja di Unilever, Coca-Cola serta Carlsberg. Chilima menikah dan memiliki dua anak. Dia mendapatkan gelar PhD dalam bidang ilmu manajemen dari University of Bolton.