FAKTA GRUP – Untuk mencegah kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) yang tengah merebak di sejumlah negara, Pemerintah akan meningkatan kewaspadaan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Angkasa Pura II, sebagai pengelola melakukan langkah kolaboratif dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta dan instansi lainnya. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap potensi kasus monkeypox dapat dideteksi dengan cepat dan tepat.
Baca Juga: MTQ ke-32 di Kecamatan Toba Bakal Digelar 22-28 September 2024
“Kami melakukan koordinasi dengan BBKK untuk memastikan adanya protokol penanganan, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan,” jelas Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta, M Holik Muardi dikutip pada Minggu 1 September 2024.
Salah satu langkah kunci dalam menghadapi suspect mpox di area kedatangan internasional adalah memisahkan penumpang yang terindikasi memiliki gejala dari penumpang lainnya. Penumpang yang diduga terinfeksi akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara.
“Di ruang isolasi ini, penumpang akan menjalani pemeriksaan medis lanjutan oleh tim kesehatan yang selalu siap 24 jam,” ujarnya.
“Jika penumpang tersebut terkonfirmasi memiliki gejala monkeypox, ia akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut,” sambungnya.
Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta dan BBKK telah mendirikan posko monkeypox untuk meningkatkan kesiagaan dan memberikan dukungan langsung dalam pencegahan dan penanganan kasus.
Pihak bandara juga telah menambah fasilitas pendukung dengan memasang thermal scanner di area kedatangan internasional Terminal 2 dan Terminal 3.
Baca Juga: Mulai 1 September Distribusi Pertalite Dihentikan, Pertamina: Hoax
“Thermal scanner ini berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang secara real-time sebagai upaya awal untuk mengidentifikasi gejala yang terkait dengan monkeypox,” tukasnya.