Kalangan Pekerja di Prancis yang Menggunakan Kokain Meningkat

Ilustrasi kokain/Pixabay

FAKTA GRUP – Laporan terbaru dari pemerintah Prancis mengungkapkan lonjakan signifikan jumlah pengguna kokain di kalangan pekerja, yang hampir dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai 1,1 juta orang pada 2023.

Dengan angka tersebut, Prancis kini menduduki peringkat ketujuh di antara negara-negara Eropa dalam hal penggunaan kokain.

Menurut laporan dari French Observatory of Drugs and Addictive Trends (OFDT), tren peningkatan penggunaan kokain ini terutama disebabkan oleh “evolusi kondisi kerja”.

Pekerja restoran yang tertekan dengan jadwal padat dan para nelayan yang menghadapi kondisi kerja ekstrem dilaporkan menjadi kelompok yang paling terdampak.

“Orang-orang ini menggunakan kokain di tempat kerja sebagai cara untuk bertahan dengan beban pekerjaan yang berat,” ujar Ivana Obradovic, wakil direktur OFDT.

Meskipun harga kokain relatif stabil, yakni naik dari 60 euro per gram pada 2011 menjadi 66 euro pada 2023, kemurnian kokain yang beredar di pasaran meningkat pesat. Saat ini, tes kokain menunjukkan tingkat kemurnian rata-rata mencapai 73 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 46 persen pada 2011. Peningkatan kemurnian ini turut berkontribusi pada tingginya angka penggunaan narkoba tersebut.

Laporan juga mencatat bahwa Prancis berhasil menyita 23,5 ton kokain pada tahun 2023, meningkat signifikan dari 4,1 ton pada tahun 2010.

Hal ini mencerminkan peningkatan produksi global kokain, dengan negara-negara produsen utama seperti Kolombia, Bolivia, dan Peru menghasilkan lebih dari 2.700 ton kokain pada 2022, dibandingkan dengan 1.134 ton pada 2010.

Sementara kokain menunjukkan tren peningkatan, ganja tetap menjadi narkoba ilegal yang paling banyak dikonsumsi di Prancis, dengan lebih dari 5 juta pengguna pada 2023.

Selain itu, pengguna MDMA dan ekstasi juga mengalami peningkatan, dari 400.000 orang pada 2019 menjadi 750.000 orang pada 2023. Penggunaan heroin juga naik signifikan, dengan jumlah orang yang mencoba heroin meningkat dari 350.000 menjadi 850.000.

Biaya sosial akibat penggunaan narkoba di Prancis diperkirakan mencapai 7,7 miliar euro per tahun, mencakup dampak berupa kehilangan nyawa, penurunan kualitas hidup, dan kerugian finansial. Perdagangan narkoba ilegal di negara ini juga menghasilkan pendapatan sekitar 3,5 hingga 6 miliar euro setiap tahunnya.

Laporan ini menyoroti perubahan besar dalam pola penggunaan narkoba di kalangan masyarakat Prancis, di mana kini kokain tidak lagi dipandang sebagai zat yang sangat berbahaya, terutama di kalangan kelompok pekerja.

Pemerintah dan pihak berwenang terus mencari cara untuk mengatasi masalah ini yang semakin meluas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *