Faktamedan.id, NASIONAL – Kenaikan biaya pendidikan dasar di Indonesia kian tidak terkendali dan jauh melampaui peningkatan pendapatan orang tua. Hal ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Furtasan Ali Yusuf dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (23/7/2025).
Menurut Furtasan, berdasarkan hasil riset harian Kompas, rata-rata biaya pendidikan Sekolah Dasar (SD) dari tahun 2018 hingga 2024 naik sebesar 12,6 persen per tahun. Sementara itu, rata-rata kenaikan gaji orang tua hanya mencapai 2,6 persen per tahun.
“Ini ugal-ugalan. Biaya sekolah melesat jauh, tapi kesejahteraan guru pun tidak terjamin,” tegas Furtasan.
Ia menilai belum ada regulasi yang secara ketat mengatur batas bawah dan batas atas pembiayaan pendidikan, khususnya di sekolah swasta. Ketidakhadiran regulasi ini membuka celah bagi praktik komersialisasi pendidikan.
“Kalau tidak ada regulasi yang mengatur, ya jadinya seperti sekarang. Komersialisasi pendidikan terjadi karena dibiarkan mengikuti mekanisme pasar,” lanjutnya.
Furtasan juga menyoroti perbedaan fasilitas antar sekolah yang berimbas pada tingginya biaya. Fasilitas mewah seperti kolam renang dan lapangan olahraga, menurutnya, tidak boleh menjadi justifikasi untuk pungutan di luar kendali.
Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai NasDem itu menyentil penggunaan anggaran pendidikan nasional yang dinilainya belum fokus. Walaupun anggaran pendidikan dalam APBN sudah menyentuh 20 persen atau sekitar Rp714 triliun, dana tersebut tersebar ke berbagai sektor.
“Dana ini tidak sepenuhnya untuk pendidikan dasar dan menengah, tapi juga terserap ke pendidikan kedinasan, lembaga diklat, hingga belanja pegawai,” jelas Furtasan.
Ia menutup pernyataannya dengan menyerukan perlunya penguatan fungsi pengawasan DPR agar penggunaan anggaran pendidikan benar-benar tepat sasaran dan tidak terjebak dalam birokrasi yang terfragmentasi.
Upaya pengendalian biaya pendidikan dasar di Indonesia dinilai penting demi menciptakan keadilan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat serta menjamin tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.
