Faktamedan.id, NASIONAL – Distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman untuk sementara dihentikan di tiga SMP wilayah Mlati. Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, mengungkapkan penghentian itu dilakukan setelah ratusan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG.
Menurut Edy, keputusan penghentian ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN). “Hasil koordinasi dengan BGN untuk pengiriman makanan di tiga SMP tersebut distop dulu. Namun, distribusi MBG untuk tingkat SD masih berjalan,” jelasnya, Kamis (14/8/2025).
Tiga SMP Terdampak Dugaan Keracunan
Kasus dugaan keracunan makanan di Sleman ini terjadi di SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Muhammadiyah 1 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati. Menu MBG yang dikonsumsi para siswa diproduksi oleh satu dapur kemitraan. Dapur tersebut juga melayani distribusi makanan bergizi untuk tingkat SD.
Meski demikian, hingga saat ini tidak ada laporan gejala keracunan dari siswa SD. Hal itu diduga karena menu makanan yang disalurkan ke SMP dan SD berbeda. Pihak kepolisian bersama instansi terkait terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kasus ini.
Langkah Antisipasi dan Harapan
Kapolresta Sleman menegaskan bahwa penghentian distribusi MBG di tiga SMP merupakan langkah antisipasi. “Kami berharap masyarakat tetap tenang. Semua pihak terkait sedang bekerja untuk menemukan penyebab pastinya,” kata Edy.
Kasus dugaan keracunan akibat menu program Makan Bergizi Gratis di Sleman menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah bersama BGN diharapkan memperkuat pengawasan distribusi makanan. Hal ini penting agar tujuan program MBG benar-benar memberikan manfaat kesehatan, tanpa menimbulkan risiko baru bagi siswa.