Faktamedan.id, NASIONAL – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri menegaskan dukungan penuh terhadap target ekonomi Prabowo 2026 yang dinilai sebagai arah pembangunan nasional.
Hanif menyebut target ini mencerminkan optimisme sekaligus keberanian pemerintah dalam mendorong kemandirian dan kemakmuran rakyat. Namun, ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya berhenti pada angka statistik.
“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh berhenti sebagai statistik, melainkan harus tercermin pada pekerjaan yang layak, harga kebutuhan pokok yang stabil, dan pemerataan kesejahteraan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).
Pentingnya Industrialisasi dan Hilirisasi
Menurut Hanif, dukungan DPR terhadap target 2026 akan diiringi sikap kritis agar benar-benar berpihak pada rakyat kecil. Angka 5,4 persen pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai dengan pola lama.
“Pertumbuhan 5,4 persen bukan hadiah, tapi buah dari industrialisasi yang nyata dan birokrasi yang efisien,” tegasnya.
Ia menekankan perlunya hilirisasi konsisten, pemangkasan birokrasi, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas. Inflasi rendah juga harus berdampak pada stabilitas harga pokok seperti beras, minyak goreng, cabai, dan energi.
“Inflasi 2,5 persen hanya berarti bila rakyat bisa belanja kebutuhan pokok dengan tenang,” tambahnya.
Bonus Demografi dan Keadilan Sosial
Hanif mengingatkan bahwa bonus demografi bisa menjadi berkah besar jika pemerintah serius memperluas lapangan kerja formal melalui digitalisasi, industrialisasi, dan dukungan UMKM. Jika tidak, generasi muda terjebak pada pekerjaan informal dengan upah rendah.
Selain itu, target menekan kemiskinan ekstrem mendekati nol perlu kebijakan yang presisi. “Kemiskinan ekstrem nol persen harus menjadi wajah nyata keadilan sosial, bukan sekadar janji politik,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya akses pendidikan, kesehatan, dan perumahan layak agar pertumbuhan dinikmati semua lapisan rakyat. “Pertumbuhan tanpa pemerataan hanya melahirkan kesenjangan yang lebih dalam,” ungkapnya.
Stabilitas Rupiah dan Energi
Hanif menilai nilai tukar rupiah yang stabil di Rp16.500/USD penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan kepercayaan dunia usaha. Pemerintah diminta menjaga cadangan devisa dan arus modal agar tidak terjadi gejolak.
Terkait harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 70 per barel, ia meminta pemerintah waspada terhadap fluktuasi global. “Harga minyak jangan sampai jadi beban rakyat, tetapi harus jadi momentum memperkuat kedaulatan energi,” jelasnya.
Komitmen DPR
Hanif menegaskan, target ekonomi 2026 adalah agenda besar bangsa, bukan sekadar hitungan di atas kertas.
“Komisi XI akan berdiri di barisan depan: memberi dukungan penuh, mengawal dengan kritis, dan memastikan setiap capaian benar-benar dirasakan rakyat. Ukuran keberhasilan ekonomi bukan angka di kertas, tapi perubahan nyata di meja makan, di lapangan kerja, dan di dompet rakyat,” pungkasnya.