Info Bencana BNPB: Laporan Terbaru Banjir Ketapang dan Dampak di Bali

Laporan BNPB: Banjir Ketapang dan Dampak di Bali
Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir dan merendam ratusan rumah di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (17/9/2025)/Sumber Foto: BPBD Ketapang.

Faktamedan.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja merilis laporan terbaru. Laporan ini mengenai situasi bencana di tanah air per Rabu (17/9/2025) malam. BNPB menyoroti dua peristiwa utama. Keduanya adalah banjir di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, serta pemutakhiran data banjir di Bali. Laporan ini memuat informasi penting bagi masyarakat.

Banjir Ketapang: Ratusan KK Terdampak

Hujan lebat menjadi pemicu banjir di Ketapang. Banjir ini merendam tujuh desa di Kecamatan Manis Mata. Sebanyak 221 KK atau 754 jiwa terdampak langsung. BPBD setempat segera menurunkan tim reaksi cepat. Tim ini bertugas untuk mengevakuasi warga dan melakukan penanganan darurat. Hingga kini, tidak ada korban jiwa, dan kondisi banjir mulai surut.

Pemutakhiran Data Korban Banjir di Bali

Sementara itu, BNPB juga memutakhirkan data banjir di Bali. Operasi pencarian korban resmi dihentikan pada 16 September 2025. Proses ini berlangsung selama tujuh hari. Meskipun demikian, pemantauan tetap dilakukan. Info Bencana BNPB mencatat total korban dan kerusakan yang terjadi:

  • Korban:
    • 18 orang meninggal dunia.
    • 1 orang dinyatakan hilang.
    • 6.309 KK terdampak.
  • Kerugian Material:
    • 520 fasilitas umum rusak.
    • 3 jembatan putus.
    • 23 titik jalan rusak.
    • Hampir 200 rumah hancur.

Kerusakan paling parah tercatat di Denpasar, Jembrana, dan Karangasem.

Masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. BMKG memperkirakan hujan intensitas sedang hingga ekstrem masih berpotensi terjadi. Ini terutama pada 17 hingga 18 September di sejumlah wilayah. Pemerintah daerah diminta memperkuat koordinasi dan menyiapkan langkah mitigasi.

BNPB mengingatkan masyarakat agar rutin memantau informasi cuaca. Warga juga disarankan menjauhi lokasi rawan saat terjadi angin kencang. Menjaga kebersihan lingkungan juga penting. Hal ini untuk meminimalisir risiko banjir dan genangan.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *