Faktamedan.id, NASIONAL – Presiden RI Prabowo Subianto mengambil langkah cepat menyikapi peningkatan Kasus Keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis). Presiden dijadwalkan akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Pemanggilan ini bertujuan membahas penanganan kasus keracunan di sejumlah daerah tersebut.
Presiden Prabowo mengatakan ia terus memantau perkembangan kasus keracunan. Ia menyampaikan hal ini setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu.
“Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan,” ujar Prabowo.
Prabowo menyadari bahwa program sebesar MBG pasti menghadapi berbagai kendala pada awal pelaksanaannya. Namun, ia menekankan pentingnya mengatasi setiap masalah yang muncul dengan baik dan cepat.
Peringatan Bahaya Politisasi Program
Selain langkah teknis, Presiden Prabowo juga mengeluarkan peringatan keras. Ia meminta agar masalah keracunan ini tidak dipolitisasi oleh pihak mana pun.
“Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan,” kata Presiden.
Prabowo menyoroti kondisi memprihatinkan anak-anak yang menjadi sasaran program. Ia mencontohkan banyak anak yang terpaksa makan hanya dengan nasi dan garam.
“Mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juga pasti ada hambatan rintangan, ini kita atasi,” tambah Kepala Negara. Pernyataan ini menegaskan fokus pemerintah tetap pada tujuan kemanusiaan Program Makan Bergizi Gratis.
Langkah Antisipasi dan Pengawasan Ketat BGN
Kasus Keracunan MBG yang terus meningkat telah membuat sejumlah siswa harus mendapat penanganan medis. Menanggapi situasi ini, BGN sebagai lembaga penanggung jawab program, segera mengambil langkah-langkah antisipatif.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa pengawasan kini diperketat. Langkah-langkah BGN meliputi:
- Peringatan Tertulis: “Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat,” kata Nanik pada Jumat (26/9).
- Pembentukan Tim Inspeksi: BGN akan mengerahkan tim inspeksi yang melibatkan unsur dari BPOM, Dinas Kesehatan, dan kepolisian.
- Evaluasi Langsung: Tim ini bertugas mengevaluasi kondisi dapur mitra secara langsung. Tujuannya adalah memastikan semua standar dalam petunjuk teknis (juknis) terpenuhi.
Nanik menegaskan bahwa BGN tidak memberikan toleransi. “Jika kami menemukan dapur yang tidak memenuhi juknis, operasionalnya akan langsung dihentikan. Tidak ada toleransi dalam hal ini,” tegasnya. Tindakan cepat Prabowo Panggil Kepala BGN dan pengawasan BGN diharapkan dapat segera mengatasi krisis kepercayaan publik ini.
(*Drw)