Faktamedan.id, NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan tangguh secara global. Pernyataan ini disampaikan saat ia menerima kunjungan Centre for Liveable Cities (CLC) of Singapore di Balai Kota Jakarta, Senin (6/10/2025).
Pramono mengapresiasi CLC yang menjadikan Jakarta sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 15th Leaders in Urban Governance Programme 2025. Ia menyebut Jakarta dan Singapura menghadapi tantangan yang serupa sebagai kota besar yang tumbuh pesat. Terutama dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Gubernur mematok target ambisius bagi Ibu Kota. Kutipan Penting: “Kami menargetkan Jakarta masuk dalam 50 kota terbaik dunia pada 2030, dan 20 besar pada 2045. Target ini tak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan, ketahanan, dan inklusivitas,” ujarnya. Target ini memperkuat visi Jakarta Kota Berkelanjutan.
Strategi DKI Menuju Net Zero Emission 2050
Untuk mencapai target global tersebut, Pemprov DKI Jakarta berfokus pada langkah-langkah strategis menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2050. Strategi ini mencakup berbagai sektor.
1. Transformasi Transportasi dan Ruang Publik
Pramono memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah dan sedang dilakukan:
- Konversi seluruh armada Transjakarta menjadi bus listrik.
- Pengembangan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
- Revitalisasi ruang terbuka hijau (RTH).
Selain itu, Pemprov DKI juga membangun taman kota yang beroperasi 24 jam. Contohnya termasuk Taman Menteng, Lapangan Banteng, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
2. Pengurangan Emisi dan Efisiensi Energi
Langkah lain berfokus pada pengelolaan sumber daya dan energi. Pemprov DKI memperluas fasilitas waste-to-energy dan meningkatkan efisiensi energi pada bangunan publik. Kutipan Penting: “Langkah-langkah ini tidak hanya menekan emisi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja hijau dan memperkuat daya saing kota,” jelasnya.
Upaya ini mempertegas komitmen Pemprov DKI dalam mencapai Target Net Zero Emission DKI.
Kolaborasi Internasional untuk Aksi Iklim
Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya kolaborasi global. Jakarta berkolaborasi dengan berbagai lembaga internasional, termasuk C40 Cities, USAID, dan World Resources Institute (WRI). Kolaborasi ini diwujudkan dalam program-program seperti Clean Air Catalyst dan Climate Action Implementation (CAI). Tujuannya adalah mempercepat transisi energi bersih dan mitigasi perubahan iklim.
“Kami ingin Jakarta menjadi contoh nyata bagaimana kota besar di Asia mampu mengubah tantangan iklim menjadi peluang pertumbuhan,” pungkas Pramono. Komitmen ini menjadikan Jakarta Kota Berkelanjutan yang diharapkan menjadi benchmark bagi kota-kota lain.
(*Drw)