Faktamedan.id, NASIONAL – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja merilis data investasi terbaru. Realisasi Investasi Kuartal III 2025 mencatat angka fantastis. Totalnya mencapai Rp491,4 triliun. Angka ini naik signifikan, yaitu 13,9 persen secara tahunan (year-on-year). Realisasi yang kuat ini menciptakan hampir 700 ribu lapangan kerja. Ini merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, mengumumkan capaian ini di Jakarta. Secara rinci, investasi ini dibagi menjadi dua jenis utama.
Realisasi investasi tersebut terbagi atas:
- Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Rp279,4 triliun.
- Penanaman Modal Asing (PMA): Rp212 triliun.
- Penciptaan Lapangan Kerja: 696.478 orang.
“Alhamdulillah, pada kuartal ketiga 2025, investasi nasional berhasil tumbuh 13,9 persen dengan nilai realisasi Rp491,4 triliun,” ujar Menteri Rosan.
Beliau menambahkan bahwa capaian kuartal III ini sudah memenuhi 25,8 persen dari total Target Investasi Nasional tahun 2025. Pemerintah menetapkan target nasional tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun.
Jawa Barat Memimpin dan Sektor Hilirisasi Masih Dominan
Tren investasi menunjukkan peningkatan di luar Pulau Jawa. Namun demikian, Jawa Barat masih memimpin perolehan investasi tertinggi secara regional.
Berikut adalah lima provinsi dengan Realisasi Investasi Kuartal III 2025 tertinggi:
- Jawa Barat: Rp77,1 triliun (15,7% dari total nasional).
- DKI Jakarta: Rp63,3 triliun (12,9%).
- Sulawesi Tengah: Rp33,4 triliun (6,8%).
- Banten: Rp30,8 triliun (6,3%).
- Jawa Timur: Rp30,4 triliun (6,2%).
Rosan menjelaskan bahwa investasi di luar Pulau Jawa terus menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini didorong oleh kebijakan hilirisasi. Selain itu, pemerataan pembangunan ekonomi nasional juga menjadi faktor kuat.
Sektor Logam Dasar Jadi Mesin Pertumbuhan
Dari sisi sektor usaha, sektor hilir industri dan pertambangan masih mendominasi. Ini menunjukkan keberhasilan fokus pemerintah pada hilirisasi.
Tiga sektor penyumbang investasi terbesar adalah:
- Industri Logam Dasar, Barang Logam: Rp62 triliun (12,6%).
- Sektor Pertambangan: Rp55,9 triliun (11,4%).
- Transportasi, Pergudangan, dan Telekomunikasi: Rp52,6 triliun (10,7%).
“Tren investasi sektor hilir industri dan pertambangan tetap kuat,” jelas Rosan.
Hal ini didorong oleh proyek-proyek strategis di bidang logam dasar, energi, dan telekomunikasi.
Dengan tambahan pada kuartal III ini, total investasi Januari sampai September 2025 telah mencapai Rp1.434,3 triliun. Angka ini sudah memenuhi 75,3 persen dari Target Investasi Nasional Rp1.905,6 triliun. Capaian ini menunjukkan percepatan yang signifikan. Rosan optimistis target investasi akan tercapai. Ia bahkan menyebut ada potensi melampaui ekspektasi. Ini karena kepercayaan investor terus menguat.
“Kami akan terus memperkuat koordinasi… agar iklim investasi Indonesia semakin kompetitif,” pungkasnya.
(*Drw)