Menkeu Purbaya Kritik Keras Pejabat, Adhie Massardi Sebut Titisan Gus Dur dan Rizal Ramli

Gaya Blak-Blakan Menkeu Purbaya Sadewa Disorot Adhie Massardi
Gaya Ceplas-Ceplos Menkeu Purbaya Dibandingkan dengan Gus Dur dan Rizal Ramli/(instagram )

Faktamedan.id, NASIONAL – Kemunculan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) baru, menggantikan Sri Mulyani Indrawati, langsung menyita perhatian publik dan elite politik. Gaya komunikasinya yang dinilai lugas, blak-blakan, dan ‘ceplas-ceplos’, terutama dalam mengkritik pejabat dan kepala daerah, kini menjadi perbincangan hangat.

Adhie Massardi, mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), turut menanggapi sikap kritis Purbaya tersebut. Gaya Menkeu Purbaya Sadewa yang berani mengkritik ini dinilai sebagai fenomena langka di kalangan pejabat tinggi saat ini.

Tanggapan Adhie Massardi: Purbaya Titisan Gus Dur dan Rizal Ramli

Melalui akun media sosial X miliknya, Adhie Massardi mengaku teringat pada dua sosok tokoh nasional saat melihat sikap kritis Purbaya. Ia secara terbuka membandingkan Purbaya dengan Gus Dur dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. Kedua tokoh tersebut dikenal dengan gaya bicara mereka yang tanpa tedeng aling-aling.

Adhie Massardi menuliskan kutipan tajam di akunnya, Minggu (26/10/2025):

“GUS DUR & DR RIZAL RAMLI dikenal bicara blak-2an demi rakyat, dan melakukan apa yg dikatakannya. Tapi itu yg banyak dikritik elite.”

Ia kemudian menyambung dengan pandangannya terhadap Menkeu saat ini: “Menkeu PURBAYA dianggap titisan keduanya, dan banyak dikritik.” Kutipan ini menegaskan bahwa sikap kritis Purbaya kini disamakan dengan gaya tokoh-tokoh reformis yang sering berseberangan dengan arus elite.

Ironi Kritik di Kalangan Elite Politik

Adhie Massardi kemudian menyoroti sebuah ironi yang ia lihat dalam dinamika politik saat ini. Menurutnya, Purbaya yang bergaya kritis demi kepentingan publik dan rakyat justru menuai banyak kritik dari kalangan elite politik itu sendiri.

Ia lantas membandingkan fenomena ini dengan masa jabatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adhie mengkritik keras Jokowi yang menurutnya selama 10 tahun “berbohong” dan “merugikan uang negara” namun justru sepi dari kritik publik dan elite.

Adhie menutup kritikannya dengan kalimat yang sangat keras dan provokatif: “Tapi JkW yg hari2 (10 Th) bohong dan rugikan uang negara sepi kritik. Sontoloyo..!” Pandangan ini menyoroti standar ganda dalam pemberian kritik terhadap pejabat publik, yang bergantung pada siapa yang berkuasa dan siapa yang berbicara. Gaya Menkeu Purbaya Sadewa ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam budaya komunikasi politik di Indonesia.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *