Faktamedan.id, NASIONAL – Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru mengenai posisi Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2025. Total ULN Indonesia tercatat mencapai US$ 431,9 miliar atau setara Rp 6.900 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per Dolar AS). Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2% secara tahunan (year-on-year). Meskipun terjadi peningkatan, BI menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia masih berada dalam kondisi yang sehat dan terkendali.
Prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang tetap menjadi pedoman utama pemerintah. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terhadap stabilitas perekonomian nasional.
Struktur ULN Terkendali dan Rasio ULN terhadap PDB Stabil
BI mencatat bahwa struktur ULN Indonesia menunjukkan kesehatan yang baik. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat stabil di angka 30,0%. Angka ini tidak jauh berbeda dari bulan sebelumnya. Persentase ini berada di level yang aman dan tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
Komposisi utang juga didominasi oleh ULN jangka panjang. Porsi ULN jangka panjang mencapai 85,9% dari total keseluruhan. Dominasi ini menunjukkan pengelolaan utang yang berorientasi pada keberlanjutan.
Perlambatan Utang Pemerintah dan Kontraksi Swasta
Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2025 menunjukkan dinamika berbeda antara sektor pemerintah dan swasta:
- ULN Pemerintah: Tercatat sebesar US$ 213,9 miliar. Pertumbuhan utang pemerintah melambat menjadi 6,7% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya. Perlambatan ini dipengaruhi oleh arus masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) yang menurun. Penurunan ini terjadi akibat ketidakpastian pasar global yang masih berlanjut.
- ULN Swasta: Total posisi ULN swasta mencapai US$ 194,2 miliar. Sektor swasta justru mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,1% (yoy). Kontraksi ini menunjukkan adanya kehati-hatian dari korporasi dalam menarik pinjaman baru dari luar negeri.
Bank Indonesia dan Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN. Peran ULN akan terus dioptimalkan sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan dan pendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Langkah-langkah strategis diambil untuk meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi, memastikan utang tetap produktif dan dikelola secara bijaksana.
(*Drw)