Koreksi Signifikan! Wall Street Melemah Tertekan Saham Teknologi AS dan Penantian Data Ekonomi

Wall Street Melemah: Saham Teknologi AS Menanti Kinerja Nvidia
Saham/(ilustrasi/@pixabay)

Faktamedan.id, NASIONAL – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatat pelemahan signifikan pada perdagangan Senin (17/11/2025) waktu setempat. Penurunan ini didorong oleh koreksi saham sektor teknologi. Selain itu, investor juga bersikap hati-hati menjelang rilis serangkaian data ekonomi penting dan laporan pendapatan korporasi kunci.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 1,18% ke level 46.590,24. Pelemahan ini sangat terasa pada saham berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Salesforce dan Apple. Sementara itu, S&P 500 dan Nasdaq Composite juga berada di zona merah. Kedua indeks tersebut melemah masing-masing 0,92% dan 0,84%. Raksasa cip AI, saham Nvidia, turun hampir 2%. Pelemahan ini terjadi menjelang pengumuman kinerja kuartal III yang dijadwalkan Rabu (19/11/2025) setelah penutupan pasar. Secara keseluruhan, Wall Street Melemah karena sentimen pasar yang kurang kondusif.

Kekhawatiran Valuasi AI dan Menunggu Kinerja Nvidia

Valuasi tinggi saham-saham AI menjadi perhatian utama investor. Ross Mayfield, analis investasi Baird, mencatat bahwa pasar menunggu konfirmasi kuat mengenai permintaan cip Nvidia. Namun, keraguan juga muncul mengenai seberapa besar imbal hasil riil yang dapat diperoleh perusahaan. Keraguan ini muncul karena perusahaan telah berinvestasi besar-besaran untuk komputasi AI.

Jika Nvidia memberikan proyeksi permintaan yang lebih rendah, pasar diperkirakan akan merespons negatif. Sentimen negatif ini dapat memperparah koreksi Saham Teknologi AS. Selain Nvidia, investor juga menantikan laporan keuangan Walmart. Laporan tersebut akan dirilis Kamis (20/11/2025). Laporan Walmart menjadi indikator penting kekuatan belanja konsumen menjelang periode liburan. Penantian ini diperkuat adanya tanda-tanda perlambatan di pasar tenaga kerja.

Fokus Pasar pada Data Ketenagakerjaan dan Kebijakan The Fed

Selain laporan korporasi, fokus investor juga tertuju pada rilis data ekonomi krusial. Data tersebut adalah laporan nonfarm payrolls (data ketenagakerjaan) September pada Kamis. Data ini menjadi laporan pertama yang terbit setelah sempat tertunda akibat penutupan sementara layanan statistik pemerintah AS.

Sementara itu, ekspektasi terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) juga berubah signifikan. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada Desember kini hanya sekitar 45%. Angka ini jauh menurun dari estimasi 90% sebulan lalu. Perubahan ekspektasi ini turut memicu kehati-hatian investor. Meskipun pasar melemah, saham Alphabet menguat 3,1%. Penguatan terjadi setelah Berkshire Hathaway mengungkapkan kepemilikan baru pada perusahaan induk Google ini. Hal ini menandakan daya tarik Saham Teknologi AS yang besar tetap ada meskipun sentimen pasar sedang negatif.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *